Apa yang kamu lakukan jika mempunyai uang 271 triliun ?


IDR 271 triliun itu kan kalau kurs sekarang nilainya sekitar USD 17 miliar.

Sebagai perbandingan, Elon Musk saja net worth-nya USD 195 miliar, itupun primarily berasal dari hitungan kepemilikan Elon di SpaceX dan Tesla.


Udah pernah lihat uang 1 miliar numpuk? 1 miliar itu digencet ke dalam ransel kecil saja belum tentu penuh. Apalagi yang seri berusia muda.

Oh ya, Elon Musk sekarang sudah tidak dihitung orang terkaya di dunia lagi. Sekarang orang terkaya di dunia menurut Forbes adalah Bernard Arnault dengan net worth USD 226 miliar. Forbes sendiri nulisnya bukan Bernard Arnault saja, tapi Bernard Arnault & family. Tentunya kekayaan Arnault ini primarily dari kepemilikan saham di LVMH, atau Louis Vuitton. Kebetulan nilai LV naik deras, dan SpaceX sama Tesla mengalami sedikit penurunan, sehingga ini menjelaskan kekayaan Elon Musk yang turun dan Bernard Arnault yang malah naik. Bahkan kalau tak salah net worth Elon Musk pernah meroket sampai hampir USD 350 miliar ketika saham Tesla meroket di tahun 2021.

USD 17 miliar itu memang tidak ada 10% dari net worth orang terkaya di dunia. Tapi orang terkaya di dunia juga belum tentu punya aset lancar sampai 10% dari net worth-nya. Malah bisa saja Elon Musk cuma megang duit sekian juta USD saja, karena banyak spekulasi kalau hampir 99% kekayaannya itu mandek dalam bentuk investasi di SpaceX dan Tesla.

Dan rata-rata orang terkaya di dunia juga begitu. Apalagi yang latar belakangnya bisnis.

Malah mungkin yang betulan megang uang banyak itu atlet. Ini karena atlet seringkali dibayar langsung menggunakan aset lancar seperti duit dan kawan-kawannya. Mereka sekalinya nerima properti atau bentuk bayaran lain biasanya sebagai hadiah atau hibah, ini biasanya bukan dari penyelenggara kompetisi melainkan seringkali dari pemerintah negara mereka sebagai bentuk apresiasi.

Dan atlet sekelas Cristiano Ronaldo saja, dalam setahun cuma dapat duit lancar (well, technically nggak lancar-lancar amat karena pasti berkat regulasi moneter nggak boleh juga Ronaldo narik semua duitnya dari bank) sebanyak USD 130 juta. Ini sudah totalan ya, dari pemasukannya sebagai atlet beserta stipulan-stipulan pencapaian, juga dari endorsement.

Bayangin, duit lancarnya Ronaldo per tahun saja tidak ada 1% dari USD 17 miliar. Lebih tepatnya, ini cuma 0,7% saja.

Maka kalau ditanya apa yang akan saya lakukan bilamana saya betulan punya uang IDR 271 triliun, jawaban saya tergantung.

Tapi tentunya kita harus mengabaikan cara saya dapat duitnya dulu. Karena percayalah, kalau sampai tiba-tiba teras Anda ketiban duit IDR 271 triliun, yang mana ini butuh volume ruang sekitar 2,7 juta liter (padahal rumah 10x10 dengan tinggi 3 meter saja volume ruangannya cuma 300 ribu liter), maka pasti ada yang salah dengan perekonomian nasional kita. "Salah" ini, biar akurat, harus saya perjelas sebagai sesuatu yang sifatnya catastrophic.

Kalau saya dapatnya duit di atas dalam bentuk duit kertas, maka bisa saya sampaikan kepada Anda semua bahwa duit saya ini sia-sia.

Soalnya, peredaran duit kertas saat ini saja tidak ada IDR 950 triliun. Kalau saya megang duit secara tiba-tiba sampai sebanyak itu, maka saya sebetulnya sudah berada di posisi monumental yang sangat bisa menghancurkan ekonomi Indonesia.

Gimana caranya? Duitnya saya bagi-bagi saja.

Penduduk Indonesia berapa sih? Bulatkan saja deh 271 juta penduduk. Artinya tiap orang dapat IDR 1 juta. Yang terjadi berikutnya pasti adalah inflasi, dengan angka minimal 25%. Minimal ya ini, karena hanya menghitung dari peningkatan peredaran uang saja.

Duit IDR 271 triliun ini tidak bisa langsung saya belanjakan begitu saja, karena duit ini adalah duit gaib yang tahu-tahu sampai ke teras rumah saya. Saya hanya bisa hidup normal saja, atau maksimal seperti kelas menengah atas ala-ala Jaksel pinggir, kalau nggak salah istilahnya Bintaro coret. Karena kalau duitnya langsung saya belanjakan ala-ala crazy rich, dijamin ekonomi nasional bakal berguncang kok. Kelihatannya tukang tahu campur saya pesan 1000 mangkok tiap hari, kelihatannya hutang-hutang orang saya lunasin, kalau ini terjadi ya ekonomi bisa jeblok, atau mungkin mengalami periode stagnasi. Tidak ada stimulus bagi orang-orang untuk bisa kompetitif dan produktif.

Kalaupun duitnya dipindah ke bentuk saldo bank, surat berharga, emas, apapun lah cuk, hasilnya tak akan jauh berbeda. Hanya saja mungkin kans Republik Indonesia tercinta untuk jeblok ekonominya akan berkurang, oleh sebab rupiah relatif aman dan tidak terguncang gara-gara muncul sekian lembar gaib ke teras saya.

Maka dari itu, satu-satunya yang paling masuk akal adalah saya dapat duitnya dari kenaikan drastis nilai usaha yang saya miliki. Bukan begitu? Mungkin skenarionya macam penggelembungan nilai SpaceX dan Tesla.

Kalau begitu kasusnya, maka satu-satunya hal yang bisa saya lakukan hanyalah tetap bekerja sebagaimana pemilik usaha bekerja. Mungkin saya role-nya komisaris, mungkin role-nya CEO, atau mungkin sebagai passive stakeholder, apapun itu pasti tetap ada-ada saja jobdesc-nya. Saya hanya bisa menunggu dividen tahunan, yang sebetulnya belum tentu juga bakal dicairkan semua mengingat perusahaan akan tetap butuh tambahan kapital supaya bisa meningkatkan valuasi diri. Yang dicairkan paling hanya yang milik publik.

Nggak mungkin saham senilai IDR 17 miliar itu langsung dibeli begitu saja. Elon Musk saja beli Twitter dengan nilai akuisisi IDR 44 miliar. Dengan kata lain, mencairkan kepemilikan saham sebanyak itu sebetulnya kejadian once in a decade, kelasnya sudah kayak melepas perusahaan besar ke taipan lain. Itupun lagi-lagi, duitnya nggak mungkin cair modelan saldo bank atau kertas. Bisa saja include di dalamnya paket-paket lain seperti sekuritas, aset tetap yang ditumbalkan dalam transaksi, kepemilikan individu ataupun kelompok di usaha lain, dan sebagainya.

Kenapa? Anda pikir kalau sudah punya duit banyak terus apa-apa gampang gitu? Gampang kalau Anda nggak mikir efek jangka panjangnya.

Percaya sama saya, megang duit banyak itu juga susah kok. Saya rasa orang miskin kalau mimpi jadi kaya itu bukan mimpi megang duitnya, tapi bermimpi sama kemudahannya. Mereka mau jalan-jalan ke Dubai-nya, tapi mereka nggak mau ribet menghadapi orang politik yang gatel mau meregulasi ketat sektor usaha mereka. Mereka mau makan caviar-nya, tapi ogah sama tengah malam dipanggil KPK sebagai saksi dalam dugaan korupsi pengadaan proyek A dan B. Anda itu bukan mimpi jadi orang kaya, tapi mimpi jadi anaknya orang kaya. Soalnya yang banyak Anda lihat di medsos itu bukan orang kaya lagi cari duit, tapi anaknya orang kaya lagi ngabisin duit bapaknya.
Apa yang kamu lakukan jika mempunyai uang 271 triliun ? Apa yang kamu lakukan jika mempunyai uang 271 triliun ? Reviewed by Putra on 1:29:00 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.