Bagaimana cara menghindari Jebakan Finansial ketika memiliki Uang yang Lebih?

Anda mesti memahami bahwa, jaman sekarang banyak sekali barang yang dipasarkan hanya untuk menguras uang anda tiap bulannya.

* Windowsnya gratis, tapi Office 365nya berbayar.

* Ponselnya murah, tapi kalau mau nikmati fiturnya anda mesti bayar subscription aplikasi tertentu.

* Dealer mobil tidak ambil keuntungan banyak dari penjualan mobil, tapi mereka mark up di sparepart dan jasa bengkel, menggunakan ilusi bernama GARANSI. Anda mau klaim garansi, maka anda mesti servis di bengkel resmi.
Apartemen dan rumah yang dijual semurah mungkin, tapi nanti developer untung dari iuran bulanan yang tinggi.

* Anda beli smart TV, tapi di belakangnya anda mesti beli paket TV kabel plus internet bulanan.
Masih banyak jebakan lainnya. Ini adalah jebakan finansial pertama. Anda berpikir bahwa sebuah pembelian dapat membuat hidupmu lebih baik, anda menganggap bahwa itu adalah sebuah aset, tapi ternyata pembelian itu tidak berhenti disana. Pembelian yang anda lakukan, ternyata mengurangi uang anda tiap bulannya.

Ingat baik-baik statement saya ini.

Kenaikan harga property, adalah unrealized profit. Anda berpikir bahwa harganya segitu. Kenaikan harga property hanya menjadi realized profit ketika sudah dijual, dan biasanya setelah melalui negosiasi yang panjang, harganya tentu jatuh.

Sedangkan biaya bulanan yang anda keluarkan, adalah realized loss. Suka gak suka, anda sudah keluar uang.


Yang kedua, berhubungan dengan jebakan finansial pertama.

Investasi yang dilakukan oleh kalangan menengah, umumnya tidak akan menguntungkan.

Sebutkan satu-satu investasi yang bisa dilakukan kalangan menengah. Emas 10 gram? Udah kena potong dari toko emas. Toko emas itu tidak hanya menjual emas, tapi menjual uang juga. Kamu dateng ke toko emas, entah beli emas atau jual emas. Ketika kamu mau jual emas karena BU, ya toko emas akan cari untung.. Tidak setuju dengan harga? Ya no deal.. Makanya nama bisnisnya adalah toko emas, karena merekalah yang berbisnis dan menghasilkan keuntungan.. Bukan anda sebagai pembeli emas.

Reksa dana? Obligasi? Apa yang mau dicari dengan modal 10–50 juta.. reksa dana baru terasa nampol kalau uang yang dimasukkan udah sampe ratusan juta. Reksa dana juga menurut saya hanyalah instrumen untuk menjaga kekayaan. Saya nabung reksa dana bukan supaya tambah kaya, tapi untuk nabung cash sesuai jumlah sisa pokok hutang KPR saya. Investasinya adalah kenaikan rumah di tempat strategis (again, unrealized profit), yang dibeli dengan bunga fix rate rendah.


Anda beli jam atau tas 8–15 jutaan dan berharap harganya naik? Gak bakalan.

Anda beli property seharga 300–400 jutaan dan berharap naiknya signifikan? Nggak bakalan, karena property harga segini seringkali lokasi dan lingkungannya jelek. Duit anda yang ujung-ujungnya habis untuk iuran pemeliharaan.

Kenapa investasi yang dilakukan kalangan menengah, umumnya tidak menguntungkan? Karena investasi untuk kalangan menengah tidak dilirik orang kaya. "Investasi" kalangan menengah itu ibarat "Bajaj harga mercy". Valuenya rendah, tapi price tagnya mahal.

Orang kaya, tidak masalah membayar sesuatu dengan price tag mahal, asalkan valuenya tinggi. Yang membeli investasi untuk kalangan menengah, hanyalah kalangan menengah itu sendiri. Anda gak akan liat orang kaya beli rumah 300–400 jutaan hanya supaya sekadar punya property.

Seperti apa indikator kalangan menengah?
Kalangan menengah memiliki ilusi uang, tapi tidak benar-benar memilikinya. Ini frase yang lu mesti patri di otak baik baik supaya bisa memahami cara dunia bekerja. Okey, kita tahu kalangan kurang mampu tidak memiliki uang untuk dibelanjakan.. Kalaupun ada, akan habis hanya untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Uniknya, kalangan menengah memang punya uang, tapi tidak bisa membeli sesuatu yang berarti. Coba lihat kebanyakan dari kita semua. Kalau mau dikembangkan, uangnya dipakai untuk apa? 1. Beli mobil hobi yang harganya terus naik? Anda nggak mampu. Anda beli mobil murah yang harganya terus turun. 2. Beli rumah di tempat strategis? Anda nggak mampu. Anda beli rumah di Narnia yang harganya tidak naik, tapi biayanya membengkak terus karena IPKL dan perbaikan rumah. 3. Berusaha jadi orang kaya lewat saham retail? Dikerjai bandar. 4. Berusaha bikin usaha? Di nerf negara demi kepentingan pihak lainnya. 5. Menghemat waktu dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan sendiri, seperti masak, laundry, plumbering? Anda nggak punya waktu. Solusinya? Sewa rumah.. sewa transportasi online.. bayar pembantu.. bayar orang.. bayar jasa.. Hasilnya adalah kalangan menengah punya uang, tapi tidak memiliki apa-apa. You own nothing. Kalangan menengah adalah kalangan yang paling sedap untuk menjalankan ekonomi negara, karena orang kaya membuat kebijakan yang tidak merugikan dirinya sendiri, dan kalangan tidak mampu.. well tidak ada yang bisa diambil dari mereka. Makanya pajak penghasilan besar.. karena kalangan menengah umumnya jadi karyawan. Alias tenaga kerja negara dan perusahaan. Pola hidup kalangan menengah itu begini: Karena 'aset' yang dibeli, ternyata menjadi liabilitas. Kenapa bisa jadi liabilitas? Well, karena kalangan menengah ada di level bawah purchasing power. Artinya apapun yang kamu beli, bisa di afford oleh orang kaya. Nggak ada eksklusivitas maupun urgensi untuk membeli darimu, yang membeli darimu adalah middle class baru lainnya.

Suit kalangan menengah habis untuk: 
* KPR 
* biaya sekolah anak 
* asuransi 
* instrumen penjaga nilai uang, tapi bukan penghasil uang 
* pajak 
* kendaraan 
* baju dan tas bermerk yang dalam waktu sebulan, turun setengah harga 
* liburan ke luar negeri 

Setiap THR masuk Kalangan menengah nggak punya aset yang bisa membiayai liabilitas-liabilitas diatas. Ingat, rumah adalah liabilitas selama tidak menghasilkan uang, atau sedang dijual. Cashflow orang kaya itu begini: Makanya banyak orang yang berkata bahwa "1 milyar pertama itu yang paling susah". Karena orang yang udah punya duit 1 milyar, dengan mudah mendapat income 5–6 juta per bulan hanya dari obligasi atau compounding interest. Berarti biaya hidup sehari-hari udah tercover. 1 milyar berikutnya dipakai untuk bayar cicilan rumah.. yang disewakan lagi untuk menambah uang dan siklus orang kaya berputar kembali. Beli mobil macam Landcruiser, yang harganya 300–400 jutaan di tahun 2019 dan sekarang naik ke 600 jutaan. Kalangan menengah mungkin selama usia produktifnya menghasilkan 2–5 milyar. Tapi tetep gak punya apa-apa 😂

Dan ini membuat anda masuk ke jebakan finansial ketiga.

Yaitu investasi di hal-hal yang tidak anda ketahui, karena anda sudah pernah habis uang untuk hal-hal yang konsumtif, dan giliran ingin berinvestasi malah buntung. Akhirnya anda memilih untuk investasi di hal-hal beresiko tinggi yang tidak dapat anda ukur. Anda termakan motivator "rugi cuma bisa 100%, sedangkan untung bisa tak terhingga".

Perhatikan kata-kata "tidak dapat anda ukur", karena berbisnis juga beresiko, tapi masih bisa terukur dan termitigasi.

Ingat baik-baik kata saya.

Investasi, tidak membuat siapapun kaya.

Kalau kamu tanya trio youtuber finansial dan investasi indo (TR, FPT, RC), para founder "MoneyFarm", mereka tidaklah menjadi kaya dari investasi. Mereka kaya dari bisnis-bisnis lainnya, kemudian barulah mereka menjaga diri sendiri tetap kaya melalui investasi-investasi seperti reksa dana, saham, cryptocurrency.

Saya nulis sana sini soal investasi, tapi mayoritas pembaca pasti tahu kan, kalau income utama saya bukan dari kupon obligasi, dividen saham, reksa dana, dll. Saya punya sumber income lain yang dapat membangun portofolio investasi tadi. Ya sama aja ceritanya, TR tidaklah menjadi kaya dari saham atau crypto.

Saya tidak berkata bahwa influencer investasi itu omong kosong. Tapi, mayoritas influencer investasi tidak akan pernah memberitahumu soal bagaimana mereka bisa punya uang sebanyak itu to begin with. Toh kalkulator compounding interest tidak bohong. 

Faktor compounding interest itu cuma tiga:

1. Waktu
2. Interest rate
3. Uang yang kamu taruh tiap bulannya.

Cara paling mudah, aman, dan foolproof untuk menaikkan uangmu, adalah dengan meningkatkan uang yang kamu taruh tiap bulannya. Nabung dari 5 juta per bulan, ke 10 juta per bulan itu urusan gampang. Jauh lebih gampang ketimbang nabung 2x lebih lama, atau cari instrumen yang memberikan return 2x lipat, tanpa disertai resiko yang sama.

Suka tidak suka, ini matematika. Kamu gak bisa debat dengan matematika.

Jadi, jangan terlalu berharap dari investasi kalau income bulananmu masih kecil, dan uang yang bisa kamu tabung hanya 1–2 jutaan per bulan. Eksperimen bulanan BBRI saya lakukan bukan supaya anda menjadi kaya dengan modal 2 lot BBRI tiap bulan, tapi supaya anda melatih mental, sehingga kalau sudah bisa nabung 5–10 juta, anda udah siap untuk masuk ke instrumen investasi yang anda pahami. Saya tidak suka instrumen yang beresiko, karena kalau hilang capital berarti saya mundur selangkah.

Fokus naikin penghasilan dulu, bukan fokus investasi dulu. Investasi mah nanti aja kalo kamu udah punya uang minimal 3 digit. Itupun 100 juta cuma dapet 100 ribuan passive income tiap minggunya kok. Gak banyak.

Manusia punya threshold uang yang membuatnya aman. Kalau kamu selalu masuk jebakan finansial saat uangmu, katakan 50 juta, maka sebetulnya threshold kekayaanmu cuma 50 juta. 50 juta sudah cukup untuk membuatmu merasa aman, sehingga berapapun jumlah diatas itu, kamu akan menghabiskannya pada jebakan-jebakan finansial tadi.

Kalau anda punya 500 juta, duit tersebut akan habis begitu aja sampai uangmu tersisa 50 juta.

Maka yang perlu kamu lakukan, adalah mencari cara supaya threshold uangmu bertambah. Gimana caranya supaya threshold uangmu bertambah?

Yang saya tahu, caranya cuma satu. Mungkin ada cara lain, tapi saya ngga tau.

Tingkatkan penghasilan, bangun portfolio bisnis/property/saham/investasi lainnya sehingga kamu bisa menghasilkan tabungan 50 juta sambil tiduran.

Sama-sama punya 50 juta, tapi threshold orang ini akan menjadi 1 miliar, karena hanya dengan uang 1 miliarlah ia bisa mendapat rasa aman dan percaya diri punya tabungan 50 juta..
Bagaimana cara menghindari Jebakan Finansial ketika memiliki Uang yang Lebih? Bagaimana cara menghindari Jebakan Finansial ketika memiliki Uang yang Lebih? Reviewed by Putra on 10:48:00 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.